Pada suatu
hari di desa dekat danau ada seorang gadis yang sedang bingung mencari tempat
tinggal. Ia sejak bayi tinggal di hutan
dan mulai saat ini ia mencari keluarga yang ingin menampungnya.
Klenting Kuning :
“Aduh!!! Gimana ya, kok tidak ada tempat yang bisaku tempati”(ia bingung sambil
tengok kanan kiri) “ Aha...... ada orang tuh kusamperin ah....(datang menghampiri)
“Hai semua!!!”
Klenting Abang,Hijau,Biru : “
Hai juga”
Klenting
Abang : “You siapa?
Sok-sok kenal sama kita! Emangnya you napa kesini ? (dengan ketusnya)
Klenting Kuning :
“ Aku tidak tahu siapa diriku, tapi aku
boleh tidak, tinggal bareng kalian di rumah ini? Soalnya aku tidak punya tempat
tinggal”
Klenting Biru :
“Kamu siapa sih, seenaknya aja mau tinggal bareng sama kita?
Klenting Hijau :
“ Lagian rumah ini sudah penuh dengan cewek- cewek cantik tau?”
Klenting Kuning :
“Please, aku mohon !! Aku tidak punya rumah, ku mohon tampung aku di rumah ini, ya,please!!”
(sambil berlutut di depan ketiga klenting)
Klenting Hijau :
“O........tidak bisa. Kamu kira rumah ku
ini tempat penampungan apa !!!”
Klenting Kuning :
“Ayolah , ku mohon!!” (sambil merengek) “Lagian kalian tidak kasihan padaku!!
Dari kecil udah di buang orang tuaku di tengah hutan. Apa hati nurani kalian
tidak tersentuh mendengar ceritaku ini?” (sambil menangis)
Klenting Abang :
“Nggak tuh. Lagian mau aja di buang di
tengah hutan, kalau kita sih, enggak!”
Klenting Biru :
“Itu berarti nasibmu, kita nggak mau ketularan sialmu di rumah ini. Jadi sorry
aja, mendingan kamu cari tempat lain aja! Sana-sana pergi, hus...hus...hus...”
Mbok yang
mendengar suara gaduh tersebut langsung
keluar dan menghampiri keempat klenting tersebut.
Mbok Benar :
“ Aduh...aduh aduh ana opo ta ndhuk? Kok rame tenan ta......?”
Klenting Abang : “ ngene lo mbok, ada orang yang ingin tinggal bareng sama
kita!!!”
Klenting Hijau :
“Iya mbok, padahal rumah kitakan sudah penuh dengan cewek-cewek cantik, masak kita mau nampung orang lagi to
mbok?”
Mbok Benar :
“La saiki ndi bocahe?”
Klenting Biru :
“ itu”(sambil menunjukkan jarinya ke arah Klenting Kuning”
Mbok Benar :
“Kamu ta sing pengen melu aku lan anak-anakku?” (dengan ketusnya)
Klenting Kuning :
“Iya”
Mbok Benar : “ La kamu kok ayu tenan ta
ndhuk, jenengmu sapa?”
Klenting Kuning : “Saya tidak tahu, nama saya
siapa!!!”
Mbok Benar :
“Yo wis amerga awakmu nganggo klambi
kuning, tak wenehi jeneng Klenting Kuning lan tak openi nganti mati ning omah
iki”
Klenting Kuning :
“Matur suwun mbok.....”(mengucapkannya dengan wajah heran bercampur senang)
Mbok Benar :
“Iyo, saiki mlebu omah kabeh”
Para
klenting yang semula menolak kehadiran Klenting Kuning, heran dengan sikap si
mbok dan terpaksa menerima semua keputusan yang di ambil si mbok. Hari
berikutnya mbok memberi kabar gembira untuk para klenting.
Mbok Benar : “Abang,Kuning, Hijau, Biru”
Klenting Abang : “Ada apa ta mbok kok triak-triak”
Mbok Benar : “Ana berita apik ,ndhuk”
Klenting Kuning : “ Berita apa ta Mbok...?”
Klenting Hijau :
“ Apaan sih kamu jangan ikut bicara,
diam aja napa! Berita apa sih Mbok?”
Mbok Benar :
“ Wis-wis aja tukaran, beritane ana pendaftaran calon pacar ana desa ngarep.”
Klenting Biru : “Apa bagusnya berita itu Mbok?”
Mbok Benar :
“yo apik ta beritane wong sing nganakne Ande-Ande Lumut.”
Klenting Hijau :
“Ande-Ande Lumut ?”(dengan berteriak) “Sing wajahe gantengkaya ta Arjuna kuwi
lan sugihe ra ngadubilah kuwi? aw.......”(dengan geregetan)
Mbok Benar :
“Iyo ndhuk, la saiki kabeh padha dandan!”
Klenting Hijau :
“Ok Mbok”(Dengan semangat)
Keesokkan
harinya setelah semua Klenting dandan..
Mbok Benar :
“Piye wis siap kabeh,Klenting Abang,
Biru,Ijo,Kuning ?”
Keempat Klenting : “Uwis Mbok!(secara serentak)
Klenting Abang : “Hijau,Biru let’s go!”
Mbok Benar : “Lo...lo...lo... la Klenting Kuning terus
piye?”
Klenting Biru : “Ah...si mbok biarin dia berangkat sendiri.”
Klenting Kuning : “Lagian diakan bukan anggota keluarga kita!”
Mbok Benar : “Eh nggak enthuk nggono!”
Klenting Abang :
“Sudahlah mbok pokoknya kita nggak mau kalau berangkat bareng dia titik.”
Mbok Benar :”Yo uwis lek nggono sing
ngati-ati. Neng cedakke danau enek.....(diputus oleh klenting biru)
Klenting Biru :
“Iya mbok, I know that ok!”(mereka pun pergi bertiga)
Mbok Benar :
“Saiki awakmu menyang kali, kosok ono pancine, awakmu engko sore ae menyang
omahe Ande-Ande Lumut yo?”
Klenting Kuning :
“Iya mbok”(klenting kuning pun pergi ke sungai )
Sesampainya
di sungai, ia bertemu dengan seorang wanita cantik. Ia seorang bidadari yang
diutus untuk membebaskan yuyu kangkang dari kutukan penyihir jahat.
Klenting Kuning :
“ Ih....kakakku gimana sih kok sama aku
benci banget bawaannya. Apa- apa aku di cuekin dan dimarahin sebel deh..
sebel...sebel...sebel.(dengan wajah cemberut)”
Kemudian datanglah wanita cantik itu di sertai dengan angin
kencang..
Klenting Kuning :
“Aduh anginnya kencang banget sampai aku kedinginan!”
Wanita Cantik : (Cling...)
Klenting Kuning :
“Haa,........ siapa kamu dan mau apa kemari ?(dengan kaget dan berbicara
terbatah-batah)
Wanita Cantik :
“aku adalah seorang cewek yang cantik jelita, baik hati,dan tidak sombong dan
aku ke sini ingin minta bantuanmu ?”
Klenting Kuning :
“Bantuan apa? Lagian apa yang bisa ku kerjakan wong aku nggak bisa apa-apa.”
Wanita Cantik :
“Halah... kamu itu mau ngeboongin aku kan? Hayo ngaku-ngku?”
Klenting Kuning :
“Ya udah gak jadi nolongin kamu !!!”
Wanita Cantik :
“Ayolah,Klenting Kuning !!!! Ku mohon bantu aku, please !!!”(dengan merengek)
Klenting Kuning :
“Nggak”
Wanita Cantik : “Please,please,please !!!”
Klenting Kuning : “Okeh...okeh aku bantu, tapi cuma sekali ini aja,
ya.”
Wanita Cantik :
“Iya.”
Klenting Kuning : “Lalu apa yang aku harus kerjakan .”
Wanita Cantik : “Tolong tusukkan tongkat ini ke punggung yuyu
kangkang!”
Klenting Kuning : “Tapi ....tapi.....”
Wanita Cantik : “Sudahlah
lakukan saja perintahku!”
Klenting Kuning : “Yaaaaaaa”
Wanita Cantik : “Terima kasih”
Klenting Kuning : “Oh..... You are welcome !”
Klenting
Kuning pun kembali ke rumah dan para klenting yang menuju rumah Ande-Ande Lumut
juga sampai di danau untuk menyeberang.
Klenting Hijau : “Kok tidak ada kapal, ya kak?”
Klenting Abang :
“Nggak tahu dhek, kakakan tidak pernah ke danau ini!”
Mereka
pun berbalik badan,dan munculah Yuyu Kangkang.
Yuyu Kangkang :
“ Hai cewek-cewek cantik, mau kemana kok kelihatannya buru-buru bange? “
Klenting Biru :”Kami
mau ke desa sebarang, kamu mau nggak nganterin kami untuk sampai ke desa
seberang.”
Yuyu Kangkang : “Aku mau, ayo..”
Mereka
pun menyeberang danau dengan mengikuti di belakang Yuyu Kangkang. Sesampainya di seberang danau.
Klenting Hijau :
“ Makasih yaa Yuyu Kangkang, kami pergi dulu dada.............”
Yuyu Kangkang :
“Tunggu dulu, enak saja maen pergi gitu aja. Mana bayarannya?’
Klenting Abang :
“Bayaran apa, bukannya kamu memberi bantuan gratis?”
Yuyu Kangkang :
“Gratis! haaa.. mana ada jaman sekarang
ada yang gratis. Ngipi!!! Ayo gopeknya mana?”
Klenting Abang,Hijau,Biru : “
nih”
Yuyu Kangkang :
“(yuyu Kangkang memegang tangan salah
satu klenting)
Mereka pergi
ke rumah Ande-Ande Lumut. Ketika para klenting masih di jalan,terjadi
pembicaraan di rumah Ande-Ande Lumut.
Ande-Ande Lumut :
“Li, Willi.....William” (memanggil asistennya dan asistennya pun datang)
Asistennya :
“Ada apa tuan? “
Ande-Ande Lumut :
“Sudah ada berapa cewek yang telah mendaftar?”
Asistennya :
“Sampai saat ini sudah ada 1215 cewek yang sudah mandaftar namun yang kemari
belu ada sama sekali!”
ANDE-ANDE LUMUT : “Belum
ada?”
Nyonya Lumut :
“Memangnya kenapa kalau belum ada?”
Ande-Ande Lumut :
“Ya, aku takut kalau aku gak laku-laku, Ma. Eh Mah aku ini ganteng kan Mah?”
Nyonya Lumut :
“Iya kamu ganteng bagi Mama, tapi bagi orang lain nggak, mungkin !”
Ande-Ande Lumut :
“Ah..... mama!”
Para Klenting sampai di rumah Ande-Ande Lumut.
Klenting Abang : “Spada,Permisi,Good Morning,Sugeng Enjing, Selamat
Pagi !!!”
Asisten :
“Morning. Eh cewek-cewek cantik. Ayo masuk. Duduk sini, Nyonya ....nyonya ada
tiga cewek yang datang dan wajahnya cantik-cantik”
Nyonya
Lumut :
“Iya sebentar.” (Nyonya keluar) “Kalian pasti mau daftar jadi pacarnya Ande
kan?”
Klenting Hijau : “Iya Tante, sekarang Ande mana?”
Nyonya Lumut : “Tuh dia keluar”(Ande Keluar) Ande mereka
gadis yang ingin daftar menjadi pacarmu!
Sekarang kamu pilih yang pantas jadi pacarmu!”
Ande-Ande Lumut :
“Aku tidak akan pilih salah satu dari mereka, karena mereka sudah memberi uang
kepada Yuyu Kangkang dan sudah memegang tangan. Aku paling tidak suka itu.”
Klenting Biru :” Kok kamu tahu, emangnya tahu dari mana?”
Ande-Ande Lumut : “Aku tahu dari hati kecilku yang terdalam .’
Klenting Abang : “Berarti kamu jelez! Aku lo cuek”
Ande-Ande Lumut :
“Enggak tuh siapa bilang, sekarang kalian pergi sana aku males berdebat sama
kalian,pergi...pergi!”
Ande-Ande Lumut : “Pergi....!!!!”(dengan geramnya)
Klenting Biru : “Okeh kita pergi”
Mereka pun
pergi untuk kembali ke rumah. Siang harinya giliran Klenting Kuning pergi ke
rumah Ande.
Mbok Benar :” Ayo kuning ndang cepet. nganggo iki”
Klenting Kuning : “ buat apa?
Mbok Benar :”Wes ta nggawenen ae?”
Klenting Kuning : “Iya mbok. Aku berangkat!”
Sesampainya
di danau...
Klenting Kuning :
“Mana Yuyunya( tengok kanan kiri dan melihat yuyu kangkang sedang berjalan di
pinggir danau).Aha.... Yuyu...yuyu...
Yuyu Kangkang : “Ada apa buruk rupa?”
Klenting Kuning :
“Aku ingin minta tolong, seberangkan aku ke desa itu tuh!” (sambil menunjuk
desa yang di maksud)
Yuyu Kangkang : “Yok....
Klenting
Kuning pun mengikuti di belakang Yuyu
Kangkang untuk menyeberang. Sesampainya
di seberang danau............
Yuyu Kangkang : “Sudah sampai. Ayo turun!”(dengan ketusnya)
Klenting Kuning : “Ini bayarannya!”
Yuyu Kangkang : “Nggak usah, aku pergi dulu.”
Klenting Kuning :
“Thanks, Eh hampir lupa ada titipan untukmu!”(sambil menusukkan tongkat
tersebut ke punggung yuyu )
Sekaligus
yuyu berubah menjadi manusia biasa.
Yuyu Kangkang :
“Terima kasih kau telah mengembalikanku seperti sedia kala. Thanks “
Ia
pun pergi ke rumah Ande.Sesampainya dirumah ande...
Klenting
kuning :”sugeng enjing”
Asisten :”enjing, hai cewek jelek mau apa kemari?”
Klenting
Kuning :” saya mau daftar
menjadi pacar Ande”
Asisten : “o.....silahkan
masuk. Nyonnya ada yang daftar, wajahnya buruk rupa”
Ande :”(Ande mendengar) buruk rupa(berbicara pelan)”
Nyonya :”biarkan dia masuk.”
Kuning :”hallo tante”
Nyonya :”hai.(memanggil Ande) Ande.... ada gadis
yang mukanya buruk rupa “
Ande :”biarkan dia masuk. Dia adalah orang
yang ku cari. Dan dia akan menjadi pacarku untuk mendampingi hidupku”
Kuning : “benarkah itu?”
Ande :”benar”
Kuning :” horeeee’
Mereka pun akhirnya hidup
bahagia untuk selamanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar