7 Renungan
Bermakna dari Ibrahim
1. Lupa sejenak atau Lupa
Selamanya
Ketika manusia mengalami masalah, kesulitan,
derita atau cobaan maka ia akan cenderung menghadapkan dan memasrahkan dirinya
kepada Tuhan, seperti mereka yang lemah imannya, mereka akan cenderung pasrah
saat mereka mengalami kesulitan dan cobaan yang menurut mereka tidak sanggup
dihadapi.
Tapi sebaliknya, ketika mereka senang dan berada
di puncak kesuksesan, secara otomatis mereka akan melupakan Allah swt sebagai
tuhan, mereka lupa kalau mereka adalah hamba, mereka lupa kalau mereka adalah
jiwa yang tidak berguna tanpa ridha dari sang penguasa yaitu Allah swt.
Saat manusia susah, mereka hanya menyatakan
bahwa ini adalah takdir dan kita harus pasrah pada takdir, tapi saat manusia
itu senang, kaya dan sukses, maka ketika mereka diminta sebahagian milik mereka
untuk membantu sesama maka apa jawab mereka “Ini adalah Usahaku, kalau mau
ya,..kerja”
Nah, sudah terjawabkan, apakah kamu termasuk
pada lupa sejenak atau lupa
selamanya, kalau lupa sejenak merupakan perbuatan manusia dengan sifat
silaf dan kelemahannya dihadapan Allah, tetapi kalau lupa selamanya adalah
manusia yang ketika susah selalu bergantung kepada-Nya dan selalu mengatakan
kalau cobaan dan ujian itu adalah takdir, tapi saat mereka senang, maka
kesenangan itu terus menerus melupakannya dari kehambaannya kepada Allah swt.
2. Siapa yang Kamu cinta dan
Sayangi?
Saya cinta dengan Ibu, ayah, adik dan
abang,...atau saya cinta padamu,...atau saya cinta harta,..saya cinta
kaya,..saya cinta dunia,..saya cinta maksiat,..saya cinta dosa,..saya cinta
bebas berbuat apa saja tanpa ada aturan,...saya cinta,..saya cinta,...saya
cinta,........
Atau saya Cinta Allah swt,..nah jika cinta yang
ini merupakan cinta yang seharusnya ada pada diri umat Islam, kalau cinta kita
kepada Allah melebihi cinta pada semuanya, tentu cinta yang lain akan
menghasilkan cinta Allah dan keridhaannya kepada semua hal yang kita cintai.
Ketika kita cinta dengan ibu, ayah, adik atau
abang tidak melebihi cinta kita kepada Allah, maka cinta kita pada keluarga
kita merupakan cinta yang sudah diridhai Allah, maka cinta ini akan melahirkan
keharmonisan, ketentraman dan kedamaian sesama saudara dan keluarga, maka kita
tidak akan mendegar yang namanya rebutan harta warisan, tidak lagi mendegar
pertengkaran dan sebagainya.
Nah,..kalau cinta kita pada harta, jabatan,
kekayaan, Istri, pangkat dan dunia tidak melebihi cinta kita kepada Allah, maka
cinta kita akan mendapat ridha Allah swt yang akan melahirkan sikap dan sifat
yang baik. Maka dengan itu akan lahirlah orang kaya yang dermawan, tidak
sombong dan hidup sederhana, lahirlah pemimpin yang adil yang tidak semena-mena
menggunakan jabatannya untuk kepuasaan nafsunya saja, lahirlah pejabat yang jujur,
pejabat yang tidak akan sedikitpun mengambil hak orang lain dengan melakukan
korupsi.
Maka mari kita lihat kenyataan saat ini, mana
yang dicintai banyak orang, apakah Allah swt atau cinta kekayaan, cinta
korupsi, cinta harta dan cinta dunia yang melebihi cinta kepada Allah swt? Maka
jika ini terjadi, bersiaplah kita menjadi orang yang menyombongkan diri
terhadap Tuhannya,..semoga itu tidak ada dalam diri kita.
3. Lebih baik Miskin daripada
kaya
Kata miskin tidak asing kita dengar di Indonesia
ini, sehingga kemiskinan itu selalu menjadi teman setia bagi mereka yang
mengalaminya. Kemiskinan dianggap sebahagian orang yang tidak beriman sebagai
bencana yang segera untuk dihilangkan, padahal kekayaan itulah kemiskinan
sesungguhnya. Lho,..kok begitu?
Untuk apa kaya jika kekayaan itu menghantarkan
kita ke neraka akibat kesombongan, akibat tidak maunya kita bersedekah, akibat
selalu memandang rendah orang yang dibawahnya, dan inilah realita saat ini.
Banyak sebahagian orang kaya yang selalu memilah dan memilih teman, memilih
tempat dan memilih pola hidup.
Banyak sebahagian orang kaya saat ini yang lupa
bahwa kekayaan mereka tidak akan ada artinya tanpa kehadiran orang miskin, coba
saja jika Allah swt menciptakan seluruh manusia dalam keadaan kaya,
pertanyaannya adalah siapa yang mau bekerja, siapa yang mau menjadi tukang
bangunan, siapa yang mau jadi karyawan, siapa yang mau jadi guru dan sebagainya
yang semua itu dilakukan hanya untuk mendapatkan sedikit upah atas kerja yang
mereka lakukan.
Maka dari itu, jelas saja lebih baik kita miskin
jika kemiskinan itu menjadikan diri kita sebagai orang kaya dihadapan Allah
swt, tapi sebaliknya untuk apa kaya jika kekayaan itu menjadikan kita sebagai
orang yang sombong dan melupakan Allah swt, jelas saja kita akan miskin
dihadapan-Nya.
4. Hitam pilihan yang salah
Hitam identik dengan ketidak jelasan dalam hal
apapun, coba lihat jika kamu mempunyai baju hitam, maka ketika baju kamu
terkena noda, atau dalam keadaan kotor, maka hal itu tidak akan tampak jelas,
beda jika baju kamu berwarna putih,..iya kan!
Tapi, lihat lah sekarang ini, kehidupan saat ini
penuh dengan kehidupan yang serba hitam, terbukti dengan banyaknya perbuatan
dosa yang selalu dianggap ringan dan tidak ada masalah, korupsi yang sulit
diberantas, sedekah yang sulit ditemukan, kesombongan yang tampak dengan jelas
dan sebagainya, yang semua itu merupakan potret dunia kelam dan penuh dengan
warna hitam
5. Simple kan hidupmu
Qanaah adalah bentuk dan wujud atas rasa terima
kasih yang selalu ada dalam diri orang yang beriman kepada Allah swt, tidak
banyak mengeluh, meminta dan sebagainya. Menjadi orang simple adalah bentuk dan
sifat yang harus disyukuri jika hal ini ada dalam diri kita, sebab saat ini
banyak orang yang sering mengeluh, tidak terima ini dan itu, mau ini mau itu
dan sebagainya.
Lalu di mana rasa terima kasih itu? Jangan lah
kita menjadi orang yang selalu mengeluh, kalau sedikit yang kita dapat maka
syukuri lah, kalau banyak ya,...Alhamdulillah. nah,..jika ini kita tanamkan,
maka jadilah kita sebagai orang yang Simple dalam hidup.
6. Banyak tidak berarti,
sedikit memberi makna
Masih ingat apa yang pernah dikatakan Nabi
Muhammad Saw, bahwa suatu saat nanti umat Islam akan banyak akan tetapi seperti
buih di dalam lautan, dan semuanya itu tidak akan berarti apa-apa. Maka sedikit
menjadi alternatif yang sempurna jika yang sedikit itu adalah kuat, rajin dan
tentunya beriman serta bertaqwa kepada Allah swt.
Islam pada akhir jaman akan dipandang aneh, dan
pastinya yang aneh ini akan sedikit,...tapi jangan khawatir yang sedikit ini
jika benar-benar dijalan Allah swt yang selalu menjalankan perintah serta
menjauhi larangan-Nya, maka yang sedikit inilah yang akan memberi makna dalam
kehidupanmu.
7. Tutuplah Matamu dengan
Bismillah
Menutup mata bisa tidur juga bisa mati, tapi
kematian akan menghantarkanmu kepada sang Pencipta yaitu Allah swt. Maka ketika
saat kamu akan menutup matamu, jangan sampai kamu lupa untuk membaca bismillah,
sebab apapun yang terjadi sesuatu yang kamu lakukan harus dengan nama Allah dan
karena Allah.
Tutuplah matamu dengan Bismillah adalah upaya ketika seseorang ingin melupakan
aktivitas kehidupan di dunia ini baik sementara atau selamanya, jika Bismillah
diucapkan dan diamalkan, maka kehidupan ini akan berarti dan mempunyai makna
yang sempurna, kehidupan dibawah naungan dan perlindungan Allah swt, dan yang
paling penting mempunyai kehidupan yang selalu mendapat Ridha Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar